Berlatih Setiap Hari untuk Hasil yang Maksimal, Hikmah Dibalik Menulis
Setelah sekian lama saya tidak penah lagi menulis di blog. Kemarin mencoba memberanikan diri untuk menulis lagi. Rasa ragu dan tak percaya diri selalu menghantui saya. Bisa dikatakan bahwa ini adalah hasil paksaan dari Bapak Kepala sekolah. Saat itu saya sama sekali tidak berminat untuk ikut lomba menulis blog, lagi pula saya belum tergabung saat itu sebagain anggota PGRI. Salah satu syarat pendaftaran adalah memiliki NPA. Tiga hari sebelum penutupan pendafataran, Bapak kepala sekolah memberitahukan kepada saya bahwa saya telah di daftarakan untuk ikut lomba blog dan menulis pengalaman PJJ. Kaget luar biasa saat itu, apa yang bisa saya tulis dalam waktu yang begitu singkat? Saya tidak yakin pada diri sendiri, rasanya tidak bisa menulis dalam waktu yang singkat.
Saya terus berpikir dan berpikir, jujur ini sempat menjadi beban dalam diri saya. Apalgi sat itu juga saya sedang membantu salah seorang teman untuk menuntaskan video pembelajaran untuk ikut memeriahkah lomba HUT PGRI dan HGD.
Keesokan harinya Bapak kepala sekolah kembali menvirimkan sebuah pesan yang berisi jumlah peserta lomba. Saya bingung harus jawab apa kepada beliau? Setelh berpikir semalam ternyata tidak membuahkan hasil apa-apa. Saya memberanikan diri untuk menjawab pesan WhatsApp beliau dalam bahasa serombotan "Inggih pak, besok tiang kirim karyanya, belum selesai nike" yang artinya baik pak, besok akan saya kirim karyanya karena hari ini belum selesai.
Setelah membaca pesan itu, saya berpikir lama hingga larut malam, beliau telah mempercayakan saya untuk ikut lomba ini, apalagi memabawa nama baik sekolah. Tidak ada salahnya saya mencoba dan menjalakan tugas beliau demi nama baim sekolah saya. Jujur saja saya tidak mau mengecewakan beliau karen beliau telah menaruh kepercayaan penuh terhadap saya.
Keesokan harinya saya kembali ke sekolah, sampai di sekolah, saya melanjutkan mengedit video pembelajaran teman saya. Ini adalah hari terahir pendaftaran dan saya belum membuat apa-apa. Kemudian kepala sekolah menghampiri saya. Bagaimana bu, sudah ngirim karya? Dicoba saja ya, tidak ada salahnya mencoba, saya yakin ibu pasti bisa. Intinya semangat dan selalu berdoa sama beliau, saya yakin ibu pasti bisa. Saya hanya bisa mengatakan "iya" saja. Hari itu saya di sekolah sampai jam 13.00 wita, kemudian saya pulang. Ketika menuju parkiran, salah seorang teman bertanya "kamu kenapa tidak ikut lomba blog? Kamu punya blog lebih dulu dari saya, kenapa kamu seperti sutradara, sekali-sekali jadi peran utama dong". Kata-kata itu benar-benar memotivasi saya dan membuat saya bangkit dari rasa takut.
Sesampai di rumah, saya bergegas mengambil laptop, sekitar 30 menit saya terdiam. Kemudian saya memlihat hp dan membuka galeri, disana ad beberapa foto yang mengingatkan saya tentang suatu hal, dan saya terinspirasi dan tau apa yang harus saya tulis. Seketika otak saya menjadi encer bak es cair yang sedang meleleh. Tepat pukul 16.00 wita tulisan saya selesai. Tanpa berpikir panjang saya langsung mendaftarkan diri. Tetapi rasa tidak percaya diri selalu ada, tulisan saya masih banyak kekurangan.
Tanggal 27 November 2020, seluruh peserta lomba di wajibkan untuk ikut webinar, karena akan ada pengumuman hasil dari lomba tersebut setelah 2 hari masa penjurian. Saya mengikuti dari pagi jam 7.30 telah siap di room webiner. Degdegan rasanya menunggu hasilnya. Tepat jam 11.00 wita panitia mengumumkan kejuaraan. Saya tidak menyangka nama saya di sebut dalam kejuaraan itu. Rasa senang, rasa haru, bahagia bercampur jadi satu. Saya tidak pernah berharap menjadi juara, karena memang apa yang saya tulis menurut saya belum layak menjadi juara. Saya sangat bersyukur dari 30 peserta kurang lwbih, tulisan saya bisa lolos nominasi 2.
Apalgi ketika nama saya dipanggil oleh moderator untuk memberikan kesan dan pesan kepada peserta webiner hari itu, saya semakin degdegan. Bingung harus berkata apa, dengan rasa percaya diri akhirnya memberanikan diri berbicara dan sedikit memberikan motivasi kedapa seluruh peserta webinar dari tingkat TK - SMA.
Sungguh ini adalah sebuah pengalaman yang luar biasa bagi saya, pertama kalinya mendapat sebuat apresiasi di tingkat kabupaten. Sebelumnya pernah ikut lomba mw ulis tetapi belum memperoleh hasil. Saya mulai yakin bahwa segala sesuatu yang kita lakukan tidak ada yang instan. Membutuhkan sebuh proses yang menyakitkan dan panjang. Ibarat sebuah pensil, agar menghasilkan goresan yang bagus dia harus melewati fase dimana dia harus diruncingkan terlebih dahulu. Begitu pula dengan kebidupan. Yakin dan percaya diri adalah kunci sukses dalam menulis.
Menulis tidak hanya bisa kita lakukan sekali kemudian membawakan hasil yang luar biasa. Lakukanlah setiap hari maka lama-mala akan menjadi terbiasa. Jangan pernh memikirkan bagaimana hasilnya tetapi tulislah apa yang anda bisa dan yang ada dalam pikiram anda. Alhasil suatu saat nanti akan ada hikmah dibalik semua ini.
Salam literasi
Selamat menulis
Semangat berkarya
Bangli, 28 November 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar