Halo adik-adik semuanya, pada materi sebelumnya kita telah membahas pengertian berita, jenis-jenis berita, syarat/ciri-ciri berita dan unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah berita. Pada blog ini kita akan mencoba untuk mengindentifikasi unsur-unsur yang terdapat pada teks berita. Nah, bagaimanakah caranya kita akan bahas di bawah ini ya... Mohon untuk menyimak baik-baik ya....
Mengidentifikasi Unsur-unsur Teks Berita
Untuk mengidentifikasi teks berita kita harus bisa mendengar berita dengan baik. Sehingga pokok-pokok dari teks berita bisa kita tangkap dan kita pahami. Untuk memahami pokok berita kita harus menyimak berita dengan baik terlebih dahulu, berikut adalah langkah-langkah dalam menyimak berita:
Mendengarkan berita dengan penuh konsentrasi sehingga mampu menentukan pokokinformasi dalam berita tersebut.
Mencatat pokok-pokok informasi dalam berita.
Merekam dengan alat bantu, misalnya kamera, video, tape recorder dan poncel.
Setelah memahami langkah-langkah menyimak berita dan mempersiapkan alat-alat untuk merekam berita lakukan kgiatan menyimak berita tersebut.
Soleman Ngongo bukanlah seorang pejabat atau tokoh ternama. Dia hanyalah masyarakat kecil. Namun karena kegigihannya dalam mengabdi atau menyelamatkan lingkungan, terutama hutan, tokoh tersebut layak untuk diberitakan.
Ada pepatah lama yang mengatakan "Andi digigit anjing bukanlah berita. Namun Andi menggigit kucing adalah sebuah berita". Pepatah itu bermakna bahwa tidak semua kegiatan dikategorikan sebagai sebuah berita, tetapi peristiwa yang luar biasalah yang disebut berita.
Dengan demikian berita adalah informasi seputar peristiwa (luar biasa) yang terjadi pada suatu waktu (aktual).
Contoh teks berita 1:
Unsur-Unsur Berita pada berita gempa bumi
Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, diguncang oleh gempa bumi bermagnitudo 5,7 SR pada Minggu (9/6/2019) pukul 16.32 WIB. Guncangan tersebut terasa hingga ke Bandung dalam skala intensitas II MMI. Selain terasa di Bandung, guncangan juga dirasakan di daerah Pangandaran, Ciamis, Kebumen dalam skala intensitas III MMI.
Seperti yang dikutip dari Antara, Episenter gempa yang terjadi terletak pada koordinat 8,68 LS dan 108,82 BT atau tepatnya berada di laut pada jarak 107 km ke arah selatan kota Cilacap, kabupaten Cilacap, provinsi Jawa Tengah dengan kedalaman 64 km.
Jika melihat pada lokasi episenter dan kedalaman hiposenter maka dapat diketahui bahwa gempa berkedalaman menengah ini disebabkan oleh adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup kebawah Lempeng Eurasia. Kemudian, berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber, gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik (thrust fault). Berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan, gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Dari teks berita diatas, kita akan menyesuaikannya dengan unsur berita 5W+1H berikut :
1. What (apa), peristiwa apa yang terjadi ? peristiwa gempa bumi
2. Who (siapa), siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut ? warga Cilacap, sekiataran Bandung, Pengandaran, Ciamis, dan Kebumen.
3. When (kapan), kapan peristiwa itu terjadi ? gempa bumi terjadi pada Minggu (9/6/2019) pukul 16.32 WIB.
4. Where (dimana), dimana peristiwa tersebut terjadi ? peristiwa tersebut terjadi di Cilacap, Jawa Tengah.
5. Why (mengapa), kenapa peristiwa tersebut terjadi ? karna adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup kebawah Lempeng Eurasia.
6. How. w (bagaimana), bagaimana peristiwa tersebut terjadi ? gempa bumi yang terjadi di Cilacap bermagnitudo 5,7 SR. Guncangan terasa hingga ke sekitaran Bandung, Pengandaran, Ciamis, dan Kebumen. Episenter gempa yang terjadi terletak pada koordinat 8,68 LS dan 108,82 BT atau tepatnya berada di laut pada jarak 107 km ke arah selatan kota Cilacap, kabupaten Cilacap, provinsi Jawa Tengah dengan kedalaman 64 km. Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter maka dapat diketahui bahwa gempa berkedalaman menengah ini disebabkan oleh adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup kebawah Lempeng Eurasia. Kemudian, berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber, gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik (thrust fault).
Contoh teks berita 2:
Unsur-Unsur Berita pada berita Tol
Sebuah mobil mengalami kecelakaan tunggal di km 314 ruas Tol Pemalang-Batang, Jawa Tengah pada Minggu (2/6/2019). Kecelakaan tersebut menewaskan dua penumpang dewasa. Belum dapat dipastikan penyebab kecelakaan tersebut.
Zulhawary Agustianto, Juru Bicara Basarnas Jawa Tengah, mengatakan bahwa kecelakaan ini dialami oleh mobil Toyota Starlet yang ditumpangi oleh lima orang dengan nomor polisi B 1157 KN yang melaju dari arah barat. Para korban kecelakaan dievakuasi ke Rumah Sakit Pemalang oleh petugas gabungan kepolisian, Basarnas dan PT Pemalang Batang Toll Road.
Dari teks berita diatas, kita akan menyesuaikannya dengan unsur berita 5W+1H berikut :
1. What (apa), peristiwa apa yang terjadi ? kecelakaan tunggal sebuah mobil
2. Who (siapa), siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut ? lima orang penumpang mobil
3. When (kapan), kapan peristiwa itu terjadi ? kecelakaan terjadi pada Minggu (2/6/2019)
4. Where (dimana), dimana peristiwa tersebut terjadi ? kecelakaan tunggal terjadi di km 314 ruas Tol Pemalang-Batang, Jawa Tengah
5. Why (mengapa), kenapa peristiwa tersebut terjadi ? penyebab kecelakaan masih belum diketahui dengan pasti
6. How (bagaimana), bagaimana peristiwa tersebut terjadi ? Penyebab kecelakaan tunggal sebuah mobil belum dapat dipastikan. Kecelakaan tersebut dialami oleh mobil Toyota Starlet yang ditumpangi oleh lima orang dengan nomor polisi B 1157 KN yang melaju dari arah barat. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 2 penumpang dewasa tewas. Para korban kecelakaan dievakuasi ke Rumah Sakit Pemalang oleh petugas gabungan kepolisian, Basarnas dan PT Pemalang Batang Toll Road.
Contoh lain:
UNSUR-UNSUR BERITA HARD NEWS, SOFT NEWS, DAN FEATURE YANG MENCAKUP 5W + 1H
Sebelum kita membahas contohnya, mari kita simak dulu apa sih hard news, soft, dan feature? Nah disimak baik-baik ya penjelasan di bawah ini.
Hard News
Hard news, adalah berita penting yang harus disampaikan langsung ke publik. Berita jenis ini tidak bisa ditunda pemberitaanya karena akan cepat basi. Kadang penulisan berita macam ini juga disebut breaking news, spot news, atau straight news.
Ada beberapa ciri-ciri khas dari Hard news. Pertama, mementingkan aktualitas. Definisi dari aktual adalah sedang menjadi pembicaraan orang banyak atau peristiwa yang baru saja terjadi. Kita ambil contoh, misalnya judul berita: Intelijen Korea Bantah Curi Data Delegasi RI, merupakan berita tanggal 21 Februari 2011, apakah berita macam ini masih punya nilai berita jika tidak disajikan pada hari itu juga? Tentu saja tidak. Berita seperti ini akan cepat kehilangan nilai jualnya. Karenanya, berita hard news sangat mementingkan aktualitas.
Ciri yang kedua adalah memakai sistem piramida terbalik dalam penulisan berita. Artikel berbentuk berita ini memiliki struktur unik, yaitu inti informasi ditulis pada alinea awal (disebut sebagai "lead”) dan data-data penting menyusul pada alinea-alinea selanjutnya, lalu penjelasan tambahan, dan diakhiri dengan informasi lain yang bukan bersifat informasi utama. Inilah yang disebut sebagai piramida terbalik.
Bagi pembaca sebuah artikel, piramida terbalik memudahkannya menangkap inti cerita, sebab informasi yang paling pokok langsung dibeberkan sejak alinea-alinea awal. Sementara bagi redaktur di meja redaksi, piramida terbalik juga memberi keuntungan. Yaitu ketika sebuah artikel harus diperpendek karena kolom terbatas sementara waktu sudah mepet, maka redaktur tinggal memotong bagian bawah. Kalimat-kalimat yang dibuang itu tidak akan mengurangi makna artikel, asalkan ditulis dalam bentuk piramida terbalik.
Agar tercipta hard news yang baik maka lead harus baik pula. Lead yang baik harus memenuhi satu syarat, yaitu pemakaian 5W + 1H, Singkatan dari “what, who, when, where, why, how,” yang dalam bahasa Indonesia menjadi “apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana.” Semua unsur inilah yang harus terkandung dalam sebuah hard news. Contoh lead yang diambil dari vivanews.com : Intelijen Korea Bantah Curi Data Delegasi RI -- Kamar VIP di Lotte Hotel, tempat delegasi Indonesia menginap selama di Seoul, Korea Selatan, disantroni penyusup. Tiga orang mencurigakan -- dua laki-laki dan seorang perempuan mencuri data dari laptop menggunakan USB. Para pelaku kabur saat kepergok salah satu staf dari Indonesia.
Ciri yang ketiga adalah kelengakapan dari isi beritanya. Lengkapnya sebuah hard news, bisa dipenuhi apabila pemakaian 5W + 1H sudah diterapkan. 5W+1H adalah unsur berita dan harus ada. Bayangkan, jika salah satu unsur dari enam unsur tersebut tidak ada. Pasti berita tersebut sarat akan informasinya sehingga tidak ada kelengkapan.
Ciri yang keempat adalah untuk memberi informasi. Sebagai jendela, agar para pembaca yang tidak tahu menjadi tahu. jika mengambil contoh berita dari vivanews.com, kita tidak akan tahu apakah ada data rahasia yang dicuri oleh intelejen korea? Lewat hard news, fungsi memberi info sangat diprioritaskan.
Ciri yang kelima adalah panjang dari hard news 100-200 kata. Tidak perlu panjang-panjang karena fungsinya memberi info yang aktual dan memenuhi unsur 5W+1H.
Soft News
Beralih ke soft news. Berita soft news adalah berita yang dari segi struktur penulisan relatif lebih luwes, dan dari segi isi tidak terlalu berat. Soft news umumnya tidak terlalu lugas, tidak kaku, atau ketat, khususnya dalam soal waktunya. Misalnya: tulisan untuk menggambarkan kesulitan yang dihadapi rakyat kecil akibat krisis ekonomi akhir-akhir ini. Selama krisis ekonomi ini masih berlanjut, berita itu bisa diturunkan kapan saja. Atau tulisan tentang artis Meriam Bellina, yang punya hobi baru mengkoleksi pot bunga antik. Biasanya lebih banyak mengangkat aspek kemanusiaan (human interest).
Feature
Feature adalah tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai suatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca. (LeSPI, 1999-2000). Penulisan ini tidak terikat oleh 5W + 1H dan tidak terikat waktu, jadinya lebih awet.
Penulisan feature itu lebih santai dan fleksibel. Selain itu, feature lebih bersifat subyektif (tersirat opini atau sudut pandang penulis) sehingga opini itu tersamar dalam pelukisan suasana, penggunaan contoh-contoh, serta penyertaan nara sumber pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya.
Sebuah feature hendaknya ditulis dengan gaya bertutur, deskriptif, sedemikian rupa sehingga susunan kata dan kalimatnya mampu menggambarkan atau melukiskan suatu profil atau peristiwa tertentu. Oleh karena itu, feature sesungguhnya sebuah “cerita”, tapi bukan cerita mengenai fiksi melainkan mengenai fakta. A feature is a story about facts, not about fiction (feature ialah cerita tentang fakta, bukan tentang fiksi). Sedangkan karya tulis tentang fiksi disebut novel, cerita pendek.
Contoh analisis unsur berita pada koran Surya edisi tanggal 22 Maret 2018
1. Hard News
Judul berita : Waspadai Skimming, Polisi Pelototi ATM
Diambil dari koran Surya hlm 17 tanggal 22 Maret 2018
Unsur-unsur berita :
1. What (Apa yang terjadi): Tertera pada judul berita tersebut yaitu “Waspadai Skimming, Polisi Pelototi ATM” yang diperjelas dengan kalimat “Jajaran Polres Gresik meningkatkan pengamanan atas keberadaan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Gresik. Langkah itu diambil untuk mengantisipasi tindak kejahatan perbankan berupa skimming yang belakangan semakin sering dialami para nasabah bank-bank di Indonesia”.
2. Who (Siapa yang terlibat): Yang terlibat dalam peristiwa tersebut yaitu AKP Suyatmi (Kapolres Gresik Kota) dan Anna Maria (Asisten Manager Operasional BRI Cabang Gresik).
3. Where (Dimana peristiwa itu terjadi): Peristiwa tersebut terjadi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Gresik.
4. When (Kapan peristiwa itu terjadi): Peristiwa itu terjadi pada Rabu, 21 Maret 2018.
5. Why (Mengapa peristiwa itu terjadi): Pengamanan dan pemeriksaan ATM dilakukan untuk mengantisipasi tindak kejahatan perbankan berupa skimming yang belakangan semakin sering dialami para nasabah bank-bank di Indonesia.
6. How (Bagaimana proses dari kejadian tersebut): Anggota Polres Gresik melalui jajaran polsek-polsek rutin memeriksa dan mengamankan ATM-ATM. Lubang kartu, keyboard serta lubang keluar uang dipelototi.
2. Soft News
Judul berita : Olah Jadi Produk Makanan Minuman
Diambil dari koran Surya hlm 11 tanggal 22 Maret 2018.
Unsur-unsur berita :
1. What (Apa yang terjadi): Tertera pada judul berita tersebut yaitu “Olah Jadi Produk Makanan Minuman” yang diperjelas dengan kalimat “Hasil panen tanaman RT 1 RW 4 Lakarsantri tidak hanya dikonsumsi sendiri, tetapi juga diolah ibu-ibu PKK untuk dijual”.
2. Who (Siapa yang terlibat): Yang terlibat dalam peristiwa tersebut yaitu Nunung Indrawati (Ketua PKK RT 1 RW 4 Lakarsantri)
3. Where (Dimana peristiwa itu terjadi): Peristiwa tersebut terjadi di kawasan kampung RT 1 RW 4 Jalan Lakarsantri Kelurahan dan Kecamatan Lakarsantri.
4. When (Kapan peristiwa itu terjadi): Peristiwa itu terjadi pada Rabu, 21 Maret 2018.
5. Why (Mengapa peristiwa itu terjadi): Hasil dari penjualannya digunakan untuk menambah kas kampung dan agar kampung lebih asri, makmur dan sejahtera.
6. How (Bagaimana proses dari kejadian tersebut): Hasil panen tanaman RT 1 RW 4 Lakarsantri tidak hanya dikonsumsi sendiri, tetapi juga diolah ibu-ibu PKK untuk dijual. Seperti tanaman mangga dan belimbing biasanya diolah menjadi manisan dan minuman. Sedangkan tanaman toga diolah menjadi jamu. Produk yang dijual dibanderol sekitar Rp 6.000 untuk jamu hingga Rp 10.000 untuk manisan dan jus buah. Selain itu, ibu-ibu PKK memanfaatkan limbah rumah tangga untuk diolah menjadi pupuk sehingga bisa mengurangi pengeluaran dalam hal perawatan tanaman.
3. Feature
Judul berita : Guru Asing Rela Antri Mengajar
Diambil dari koran Surya hlm 13 tanggal 22 Maret 2018.
Unsur-unsur berita :
1. What (Apa yang terjadi): Tertera pada judul berita tersebut yaitu “Guru Asing Rela Antri Mengajar” yang diperjelas dengan kalimat “Banyaknya guru relawan dari luar negeri seperti dari Amerika, Finlandia, Belanda, Inggris, Spanyol, Jepang, Korea, Australia, dan Singapura yang ingin mengajar di kampung sinaoe (Madura)”.
2. Who (Siapa yang terlibat): Yang terlibat dalam peristiwa tersebut yaitu Azam (Ketua Kampung Sinaoe).
3. Where (Dimana peristiwa itu terjadi): Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Sinaoe (Madura).
4. When (Kapan peristiwa itu terjadi): Peristiwa itu terjadi pada dari tahun 2007 silam hingga saat ini.
5. Why (Mengapa peristiwa itu terjadi): Para relawan ingin membagikan ilmunya ke kampung sinaoe. Mereka datang bergilir. Biasanya mengajar selama seminggu atau dua minggu.
6. How (Bagaimana proses dari kejadian tersebut): Kedatangan para relawan itu berawal tahun 2007 silam. Saat Azam di Jakrta, dia bertemu pria Belanda. Pria itu mau ke Madura mencari jejak nenek moyangnya di masa kolonial. Dan sebelum bule itu pulang diajak mampir ke kampung sinaoe untuk melihat anak-anak yang sedang belajar. Melihat banyak belajar di kampung sinaoe secara gratis, si bule menawarkan untuk mempromosikan di sejumlah negara. Sejak saat itu para relawan semakin hari jumlahnya semakin banyak.
Dengan keenam unsur tersebut di atas barulah sebuah informasi dapat dikatakan berita. Hal inilah yang membedakan berita dengan jenis teks lainnya. Sekian pembahasan kita kali ini mengenai unsur-unsur berita beserta contohnya. Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar