Puisi Cinta. Semua orang memiliki sisi romantis, namun tidak semua orang mampu menyampaikan isi hati dan perasaan lewat syair dan puisi. Karena itu, sastrawan yang mampu membuat puisi yang maknanya dalam biasanya akan terkenal dan dikenang oleh banyak orang.
Untuk kamu yang berpikir membuat ungkapan cinta lewat puisi untuk kekasih, berikut ini adalaah beberapa puisi cinta terbaik yang bisa menjadi inspirasi dan contoh puisi cinta yang baik. Silahkan disimak!
Kata kata indah
Cinta indah seperti
bertepuk dua tangan, tak akan indah jika hanya sebelah saja.
Naluri berbicara kita akan mencintai yang memuja kita, tetapi tidak selalu
mencintai yang kita puja.
Melihatlah ke atas untuk urusan akhiratmu dan melihatlah ke bawah untuk urusan
duniamu maka hidup akan tenteram.
Kenali kesalahan-kesalahan Anda dan belajarlah darinya, namun jangan pernah
berkutat di dalamnya.
Orang Bodoh tidak pernah belajar dari kegagalannya.
Orang Pandai belajar dari kegagalan yang ia perbuat dan ia memperbaikinya.
Orang Bijak belajar dari kegagalan orang lain
Cara yang paling pasti untuk menghindari kegagalan adalah dengan tidak mencoba.
Gagal dan Sukses merupakan Satu paket menuju Sukses. Gagal hari ini bisa jadi
Sukses Esok Hari.
Berpikir adalah pekerjaan berat, karena itulah sedikit sekali orang yang betah
melakukannya. Apabila dua orang selalu sepakat dalam segala hal, itu berarti
cuma satu orang yang berpikir.
Kejujuran adalah perhiasan jiwa yang lebih bercahaya daripada berlian
Belajar tanpa berpikir tidak ada gunanya, sedangkan berpikir tanpa belajar
adalah berbahaya.
Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada
sesama.
Keluhuran budi pekerti akan tampak pada ucapan dan tindakan.
Dalam cinta, masalah
yg ada akan lebih cepat teratasi jika dua hati saling bicara, daripada
menceritakannya pada orang lain.
Jangan berharap orang lain akan menghargaimu, jika kamu tak mampu menghargai
dirimu sendiri.
'Cowok' membuat kekasihnya cemburu pd para gadis cantik. 'Pria' membuat para
gadis cantik cemburu pd kekasihnya.
Ketika kamu merasa nyaman dengan dirimu, apa yg dikatakan orang lain tak akan
mempengaruhimu. ini HIDUPMU!
Ketika kamu mencintai seseorang melebihi cinta pada dirimu sendiri, kamu telah
memberikannya kekuatan tuk mengendalikan hidupmu.
Ketika kamu jujur, ia akan jadi bagian masa lalumu. Jika kamu berdusta, ia akan
jadi bagian masa depanmu yg terus menghantuimu.
Jangan mengubah dirimu, hanya karena pendapat orang lain tentangmu. Jangan
biarkan mereka bahagia, tapi dirimu sendiri tersiksa.
Ketika kamu menyadari bahwa kebahagiaan ada dalam dirimu sendiri, kamu tak akan
biarkan bahagiamu ditentukan oleh orang lain.
Dusta memang mampu menunda sebuah kebenaran, tapi cepat atau lambat pasti
terungkap juga. Jadilah pribadi yg JUJUR.
Guys, jika wanita bertanya padamu, lebih baik menjawabnya dengan jujur, karena
kemungkinan besar dia telah tahu kebenarannya.
Guys, hargailah wanitamu ketika kamu masih punya waktu, karena akan sakit
rasanya melihat pria lain menghargainya lebih darimu.
Sehelai rambut di kepala kita mempunyai masa tumbuh 2 sampai 6 tahun sebelum
diganti dengan rambut baru.
Ternyata, hujan memiliki kemampuan menghipnotis manusia untuk me-resonansi-kan
ingatan masa lalu.
Jangan berikan hatimu kepada seseorang sebelum kamu yakin bahwa dia tahu
bagaimana cara tuk memperlakukannya dengan baik.
Beberapa orang menghampiri hidupmu sebagai anugrah, sedangkan yg lain sebagai
pelajaran yg buatmu dewasa.
Daripada berkata apa yg BISA dan apa yg AKAN kamu lakukan, lebih baik kamu
buktikan. Actions Speak Louder Than Words.
Cinta bukan hanya masalah memiliki, namun memberi bantuan dan dukungan. Berani berkata
jujur jika ada keputusan yang salah.
Jangan menilai seseorang dari luarnya saja. Buruk dimatamu belum tentu buruk
dimata orang lain. Kenali sebelum menghakimi.
Berhati-hatilah memilih teman, terkadang yg kamu anggap temanlah yg mampu
menjatuhkanmu lebih dari apa yg musuhmu lakukan.
Mimpi Belaka
cipt. Dwikjoenk
cinta...
itulah dia...
sebuah kata yang sering
diucapkan
namun menyakitkan...
kata-kata yang sering
kau ucap namun tak pernah aku rasakan
kau bagai angin, datang
namun tak terlihat
dapat kurasakan namun
hilang dan berlalu..
cintamu hanyalah sebuah
kebohongan
dan aku terlalu bodoh
terbuai dalam kata-kata
palsu yang kau ucap
hingga aku tak mampu
berpaling
berpaling ke lain hati
kini kusadari bahwa
hadirmu hanyalah sebuah ilusi
sebuah angan-angan dalam
hayalanku
sebuah mimpi yang tak
mungkin kugapai
dan kini aku mulai
terbangun dari semua mimpi belaka
menyadari bahwa kau
hanyalah subuah kenangan
kenangan yang meski aku
kubur dalam penantian yang tak pasti
dan aku tau bahwa aku bahagia
tanpamu
cinta......
Sepi
oleh: Dwikjoenk
dan seandainya waktu bisa ku putar kembali
aku ingin dia kembali padaku
dimana hari itu dia masih bersamaku
kini dia telah pergi
meninggalkanku sendiri
sepi tanpanya
kenangan yang dulu trus membayangiku
bagai siluet-siluet dalam jejak langkahku
candamu
tawamu
senyumanmu
kini telah tiada
yang tersisa hanyalah sepi
Bangli, 6 April 2019
Bibit-bibit Kehidupan
oleh: Dwijoenk
ketika mentari mulai bersinar
kau mulai beranjak
dengan segala perlengkapanmu
kau terlihat tampan dengan bajumu
tas gendongmu yang selalu di punggung
yang selalu kau penuhi dengan berbagai senjata
untuk menerangi dunia
dan itu pertanda bahwa kau siap untuk melewati hari itu
langkahmu tak pernah lelah
senyummu tak pernah pudar
dan semangatmu tak pernah kekang oleh waktu
kau selalu setia disetiap langkahmu
bagai seorang petani
setiap hari
kau membajak sawahmu
kau buat aliran-aliran kecil
untuk menyirami tanah-tahan yang kering
tak kau biarkan tersisa sedikitpun
dan kau gemburkan setiap jengkal tanah itu
kemudian kau tanam bibit-bibit di setiap celah
kau rawat setiap hari
kau pupuk selalu
tak kau biarkan orang merusaknya
hingga bibit-bibit itu tumbuh menjadi sebuah tanaman yang berkualiatas
ketika kau puas, kau tersenyum
kau sangat bangga
melihat semua yang kau tanam
akan menjadi tumbuhan yang berguna
untuk semua orang
Aku Tau
oleh: Dwikjoenk
aku tau
bahwa penantian ku hanyalah sia-sia
harapan-harapan itu hanyalah semu
namun aku tetap belajar untuk selalu sabar
semua hanyalah angan-angan belaka
dan mimipi-mimpi itu hanyalah ilusi
mungkin aku manusia yang paling bodoh
menanti sebuah harapan kosong
guruku pernah berkata
jika kau ingin mendapatkan mutiara
maka kau harus berani terjun
kelautan yang dalam
itu adalah alasan
kenapa aku tetap menanti hujan dimusim kemarau
Pengandi
untuk Negeri
cipt. Dwikjoenk
engkau bagai cahaya
yang menerangi
kegelapan
sehingga
orang-orang mampu berjalan
diantara gelapnya
lorong-lorong
sinarmu lembut
mampu menghangatkan
jiwa-jiwa yang beku
engkau laksana
embun penyejuk
yg memberikan
kesejukan
disaat hati ini
mulai merasa gundah
segala ucapmu
adalah semangat dijiwa kami
kata-katamu mampu
melukiskan warna
merah, kuning,
hijau, jingga dan seterusnya
kau telah
menoreskan segala warna
hingga kami menjadi
pelangi-pelangi yang indah
kau mampu mengubah
imajinasi kami
yang engkau tuang
dalam goresan-goresan kuas
hingga menjadi
warna yang nyata
kau adalah sosok
pahlawan bagi kami
kau adalah panutan
dalam hidup kami
kau adalah jiwa
dari jiwa
bagai lilin yang
mencair
engkau rela
membakar dirimu
demi menerangi
dunia yang gelap
cahayamu lembut
bagai sutra
pengabdi untuk
negeri
kaulah pahlawan
tanpa tanda jasa...
11 November 2018
Kalian
Hebat
karya: Kadek Dwi
Aryani
Tak peduli dengan
matahari yang membakar kulitmu
Tak peduli dengan
tanah yang menyentuhmu
Tak peduli dengan
peluh yang membasahi ragamu
Lelahmu adalah
langkahmu,
Ayah, Ibu...
Cintamu,
Kasihmu,
Kau berikan padaku
Tulangmu,
Keringatmu,
Kau berikan padaku
Meski lelah, kau
tetap tersenyum padaku
meski aku sering
berbuat salah
kau selalu
memberikan senyum dan cinta
Kau selalu sabar
mendidiku
tak pernah
sedikitpun kau meminta balasan
aku tahu,
semua itu agar aku
bahagia
Ayah, Ibu...
terimakasih kau
telah menjadikan aku
menjadi manusia yang
berarti
kau adalah
penuntunku
kau adalah panutanku
Ayah, Ibu...
maafkan aku
jika aku belum
mampu membuatmu bahagia
Mentari
pagi
Engkau selalu hadir
disetiap pagi
Engkau penyemangat
hidup ku
Engkau selalu
membangunkan ku di pagi hari Engkau membuat ku tersenyum di
pagi hari. Engkau penyemangat ku untuk ke
sekolah. Engkau selalu bisa membuat
semua orang bahagia.
Sinar mu menembus
celah-celah jendela kamarku
aku kadang
menyempatkan untuk melihatmu terbit dengan indahnya.
Dipagi hari yang
Indah.
Mentari pagi
penyemangat hidup.
Karya : witari
Judul
puisi: ibuku
Ciptaan:desak
nyoman pratiwi
Ibuku....
Engkau adalah
pahlawanku,
Yang melahirkan aku.
Engkau
merawat aku hingga
Aku menjadi
besar sampai sekarang.
Engkau adalah
pedomanku,
Bagai burung
yang menyayangi
Anaknya sendiri.
Ibu....
Engkau mengajarkanku
Dari tidak bisa
berjalan
Sampai sakarang
bisa berjalan.
Engkau melahirkan
aku
Dengan susah payah,
Menyekolahkan
aku hingga
Aku bisa membaca.
Ibuku Pahlawanku
Ciptaan:Ni komang
tri wahyu widyani
Ibu.....
Engkau adalah
Orang yang paling
berjasa
Engkau yang telah
melahirkanku
Engkau yang telah
merawatku
Dan juga menyayangiku
Dengan penuh kasih
sayang
Ibu...
Engkau mendidikku
tanpa kenal lelah
Ibu.......
Engkau bagaikan
Sang surya yang
menyinari dunia
Ibu....
Begitu banyak
pengorbanan
Yang telah engkau
lakukan untukku
Terima kasih ibu....
Engkau adalah pahlawanku
Engkau adalah
panutanku
Engkau adalah
pedoman hidupku
Guru
Oleh: Ni Putu
Sumariyani candra dewi
Kau adalah
seseorang yang paling kukagumi..
Kau bagaikan
lentera dikala gelapnya dunia ini..
Dikala derasnya
dunia...
Kau selalu
menerangi dunia dengan sejuta kesabaranmu...
Kau menyayangiku
dengan penuh kasih sayang...
Kau yang
mengajariku untuk selalu bersabar akan kerasnya dunia ini...
Guru...
Kau bagaikan pelita
yang menyinariku dikala kebodohan mulai menguasaiku..
Aku adalah orang
yang berdosa, yang selalu membuatmu merasakan sakit hati yang mendalam...
Namun, kutahu kau
akan selalu menyayangi dan menuntutku ke jalan kebenaran..
Terima kasih guru...
Kau memberikan
cahaya pelita dikala kegelapan menyelimutiku...
Bertepuk
sebelah tangan
Baru kusadari
Bahwa cintaku
berjuang seorang diri
Engkau membuatku
nyaman
Lalu engkau pergi
begitu saja
Kata-kata manismu
Membuatku luluh dan
mencintaimu dengan sepenuhnya
Beranjak dari
kata-kata manismu
Membuatku percaya
akan cintamu
Tapi kenapa kau
tega meninggalkanku?
Kenapa kau tega
meninggalkanku di saat aku sayang?
Setiap malam ku
Hanyalah memimpikan
dirimu
Setiap ucapan ku
hanyalah menyebut nama mu
Ohhh kasih
Hanya kaulah yang
ada di hati
Karya:kadek anggie
tisna handayani
Anak sastra
SMP Negeri 1 Banjarangkan
Slalu Ingat Tanggal 25 November
(Cipt : Sang Ayu Diah)
Oh bapak ibu guru...
Terima kasih atas jasamu
Memberikan tambahan ilmu
Seribu kisah di balik buku
Terkadang mereka tak menghiraukanmu
Di depan papan yang penuh debu
Engkau tulus mengajari
Demi cita - cita masa depan generasi
Oh bapak ibu guru...
Di dalam hatimu , mungkin engkau slalu menahan amarah
Dengan sikap mereka yang penuh ceramah
Namun , kemarahan itu lenyap bagaikan kayu di bakar lalu menjadi abu
Karena mereka yang engkau didik , memberikan senyuman dan tawa
Yang membuat engkau bahagia
Maafkan kami yang sudah lalai mempelajari ilmu yang kau berikan
Tanpamu orang sukses akan sedikit
Orang bodoh akan menjadi bukit
Terima kasih guru atas semua ilmu yang kau berikan pada ku
Jasamu takkan ku lupakan slalu
Ku ucapkan Selamat Hari Guru
Malam Seribu Bintang
cipt:sang ayu putu diah darmayanti
Di langit yang gelap gulita
Aku merenung di sebuah jendela
Menatap benda kecil berkelap-kelip
Di atas tanah,di bawah langit
Dari kejauhan,seperti beribu-ribu titik
Yang setiap malam menghiasi angkasa raya Menyinari dunia gelap
dengan sinarnya yang gemerlap
Mencoba menghitungnya, tetapi tidak bisa
Terlalu banyak,terlalu lelah
Pikiranpun berpasrah
Aku ingin terbang ke sana
Tetapi rasanya tidak akan bisa
Aku hanya bisa merenung dan menatapnya
Perjuangan Pahlawan
Kau adalah pembela negara
Berperang untuk mengalahkannya
Demi tanah air tercinta
Darah dan keringat jatuh di sana
Semangatmu bagaikan baja
Keras ,tetapi bermakna
Oh pahlawan...
Kau adalah pembela bangsa
Jasamu yang slalu ku puja
Semangatmu yang tak terhingga
Menjadikan dunia ini sejahtera
Kau selalu berdoa...
Kepada tuhan yang maha esa
Demi kemenangan bangsa dan negara
Dari belenggu penjajahan yang menerpa
Indonesia...
Merdeka
Anak Sastra
SMP Negeri 1 Banjarangkan
Ibu
Oleh:ni nyoman
agustini
Senyummu bagaikan
bulan purnama
Semangatmu bagaikan
baja yang tak akan pernah patah
Untuk selalu
membahagiakan diriku
Engkau bagaikan
malaikat tak bersayap
Engkau selalu
menuntunku ke jalan yang benar
Engkau selalu ada
di dalam suka dan dukaku
Sungguh engkau
pemberian tuhan yang paling terindah di kehidupanku
Terima kasih atas
jasa yang kau berikan
Aku bagaikan
butiran debu tanpamu
Engkau sangat
berjasa bagiku
Yang setiap saat
menjagaku
Yang setiap saat
menyayangiku
Yang setiap saat
mencintaiku
Semoga tuhan selalu
menjagamu
Anak Sastra
SMP Negeri 1 Banjarangkan
Ibu
Karya: Putu
ananda permata sari
Ibu....
Ibu Kau adalah
sosok pahlawan berhati mulia
Kau Sudah berjuang
sepenuh jiwa ragamu
Demi melahirkan
diriku
Ibu Kau Sudah
membesarkanku
Dari aku Kecil
hingga aku dewasa
Ibu....
Ibu Kau sangat
berhati mulia
Kau bagaikan
matahari
Yang menyinari
setiap langkahku
Hari-hariku lebih
bersemangat akan kehadiran dirimu
Untuk melewati
banyak rintangan dalam mengarungi lika-liku hidupku
Anak Sastra
SMP Negeri 1
Banjarangkan
Penantian
yang Sia-sia
Kau dapat dirasakan,
Namun tak dapat
dimiliki
Bersamamu
kebahagiaan terindahku
Tapi....
Disini kau
mengajariku
Tak semua dapat
dimiliki
Namun...
Jika kau dapat
kumiliki,
Kaulah anugrah
terindahku
Tapi...
Kau pergi...
Sehingga ku tak
bisa menemukanmu
Dan tak bisa
memilikimu
Sehingga
penantianku hanyalah sia-sia saja
Buah
karya:Novita Dewi
Anak Sastra
SMP Negeri 1
Banjarangkan
Teman
palsu
Karya: Gusti Ayu
Dita
Aku kira kau selalu
membantuku
Mau menerima apa
adanya diriku
Tapi apa yang kau
katakan padaku
Apakah kau membenci
ku
Kau lupa akan diriku
Yang selalu
membantumu
Menerima
kekuranganmu
Tanpa kau sadari
Aku selalu bersamamu
Kau adalah teman
palsu
Yang hanya diam
melihatku
Yang tidak dapat
mengucapkan apapun padaku
Itulah dimana Aku
membencimu
Benci
Kau selalu ada saat
aku suka
Tapi dimana kau
saat aku duka
Kau hilang tanpa
jejak
Yang hanya
meninggalkan rasa
Yang ku pendam
selama-lamanya
Kau bagaikan angin
lalu
Yang hanya lewat
didepanku
Tapi aku bukanlah
aku tanpa dirimu
Namun mengapa kau
meninggalkanku
Saat aku setia
padamu
Kau bagaikan angin
lalu
Yang hinggap dahulu
kemudian meninggalkanku
Tapi apakah kau tahu
Aku masih tetap
menunggumu
Semoga kau tahu isi
hatiku
Anak Sastra
SMP Negeri 1
Banjarangkan
Penyesalan
Oleh:Ni Km Upik
Suriyani
Pertama ku melihatmu
Ku merasa aneh
Rasa yang tak
pernah kurasakan
Rasa yang begitu
aneh
Yang ingin selalu
didekatmu
Dan kini ku sadari
Bahwa aku
mencintaimu
Namun,betapa
sakitnya hati ini
Bagaikan pesawat
yang jatuh
Seperti hati ini
yang sangat sakit
Hatiku rapuh
Bagaikan kayu yang
sudah tua
Tetesan air mataku
Yang terus menerus
mengalir
Karna mengetahui
dirimu
Yang sudah di
miliki orang lain
Ku sangat menyesal
Mengapa ku bertemu
dirimu
Jika kau sudah
dimiliki orng lain
Aku tetap sabar
Walau rasa ini
mengguncang hatiku
Dengan penuh
kesakitan
Sebuah Pengorbanan
Oleh:Ni Km Upik
Suriyani
Mama...
Seseorang yang
kucinta
Melebihi dari jiwaku
Karna tanpa dirumu
Aku takkan ada di
dunia ini
Dengan
pengorbananmu bagaikan matahari
Yang begitu besar
Kau mengandungku
Kau melahirkanku
Dengan penuh
kesakitan
Dengan penuh
keyakinan
Tuk melihat diriku
lahir dengan selamat
Kaulah yang
merawatku
Dengan kesabaranmu
Kau mulai
mengajarkanku berbicara
Mama kata yang
paling pertama kuucapkan
Kau mulai tersenyum
Yang mulai
membuatku malu
Kau mengajarkanku
berjalan
Dengan satu langkah
kakiku
Sangat bermakna
bagimu
Yang membuatmu
bahagia
Terimakasih mama
Engkau adalah mama
tercinta
Anak Sastra
SMP Negeri 1
Banjarangkan
Tuhan
Maha Agung
Oh tuhan....
Kau menciptakan segala
yang ada
Kau membuat
kehidupan menjadi bermakna
Sehingga aku
mengerti arti sebenarnya
Bahwa hidup tak
selamanya bahagia
Ketika aku tak
mampu mengatakan apa apa
Hanya kepadamu aku
memuja dan berdoa
Tanpa aku
menyadarinya
Bahwa engkau telah
memberikan kehidupan yang berbeda
Dan kini aku
mengetahuinya
Bahwa dengan berdoa
dapat membuat bahagia
Walaupun tanpa
kehadiran cinta
Dari para lelaki
yang tak bermakna
Buah karya:Ni Wayan
Lia Agustina
Anak Sastra
SMP Negeri 1
Banjarangkan
CINTA
YANG TAK TERASAKAN
Karya: Ni Komamg
Mira Putri Pande
Engkau bagaikan
waktu
yang selalu melekat
pada pikiranku
di mimpi engkau
selalu ada
rasanya seperti
sedih,senang,marah bercampur padaku
engkau datang dan
pergi seperti angin
setiap
detik,menit,jam dan hari
aku selalu memikirkanmu
hatiku
berdebar-debar
saat melihatmu
dengan orang lain
aku tak berdaya
untuk berkata-kata
entak apakah rasa
ini
Anak Sastra
SMP Negeri 1
Banjarangkan
PENGORBANAN TANPA BATAS
Karya:sandyari desy
Dalam keadaan sadar maupun tak sadar
Engkau telah memberiku sesuatu hal
Hal yang penting untuk masa depanku
Jalan untukku meraih mimpi-mimpiku
Ilmu...
Itulah yang engkau berikan
Ilmu yang takkan pernah habis
Takkan habis jika dibagi-bagi
Guru...
Engkau sungguh manusia mulia
Manusia yang menyebabkan kesuksesanku
Tanpamu...
Orang-orang sukses takkan ada
Orang-orang besar takkan ada
Guru...
Mungkin aku takkan bisa menggantikan jasamu
Menggantikan semua pengorbananmu
Namun,disini ku hanya bisa mengenangmu
Bisa memujimu
Terima kasih Guruku
Sahabat
Karya: Sandyari Desy
Sahabat...
Itulah sebutanku untukmu
Untuk orang yang selalu menemaniku
Disaat aku suka maupun duka
Kau bagai selimut dalam kedinginan
Selimut yang ku genggam saat ku terpuruk
Kau bagai sandal jepit
Yang walau berbeda langkah
Namun memiliki tujuan yang sama
Mungkin itulah kau bagiku
Kau yang tak akan pernah ku lupakan
Walau kita berjauhan
Namun kita tak akan pernah berpisah
Kau idolaku
Entah mimpi apa aku semalam
Aku bertemu denganmu
Sesosok yang begitu ku dambakan
Kau bagai bintang yang ingin kugapai
Yang walau ku tahu itu mustahil
Kau sungguh mempesona
Hingga membuatku mati penasaran akan dirimu
Yang membuatku ingin tahu tentang dirimu
Tau tentang segala hal yang berkaitan denganmu
Ku mencari berbagai sumber
Berbagai pusat informasi
Kau bagai soal yang ingin ku jawab
Kau bagaikan pazle yang ingin ku lengkapi
Hingga suatu saat ku akan merasakan kepuasan batin
Kini impianku pun terwujud
Ku bertemu denganmu
Ku tak tahu ini akan terjadi
Saat itu terjadi
Mungkin akulah manusia yang paling bahagia
Anak Sastra
SMP Negeri 1
Banjarangkan
Bencana
Berdiriku di tepi
pantai
Meratapi semua yang
terberai
Mengingat bencana
yang datang berantai
Melihat tanah
kelahiranku yang tersangrai
Ku coba kuatkan
hati bagai perisai
Sabar, sabar, sabar!
Terdengar olehku bisikan
nan samar
Heranku sebentar
Adakah ku belum cukup
Sabar?
Kurangkah ku cukup
tegar?
Melihat duniaku yang
hancur tak terbayar
Kini semua telah
terlantar
Harta benda banyak
tersasar
Orang-orang tak
berdosa banyak terkapar
Akibat bencana yang
datang melanggar.
Karya:Ayu Md Nopri Yanti
Hujan
Karya:Gung Sintya
Pradnyani
Setiap tetesan
airmu menimbulkan rindu
Rindu yang selama
ini terpendam
Tak bisa ku
sampaikan lewat ucapan
Tetesanmu
mengingatkan semua kenangan
Kenangan yang indah
bersamanya
Hujan...
Tolong sampaikan
rinduku pada dirinya
Lewat setiap
tetesan airmu
Karna aku yakin
bahwa engkau bisa mengingatkannya
Akan kenangan itu
bersamaku
Dan engkau adalah
penyampai rinduku padanya
Pohon Di musim
Kemarau
Karya:Gung Sintya
Pradnyani
Engkau berdiri
kokoh di halaman
Terkena terik
matahari di musim kemarau
Panas cahayanya
sangat tajam bagaikan jarum
Membuat semua
daunmu jatuh berguguran
Engkau membutuhkan
tetesan air untuk tumbuh
Namun tidak ada
satu orang pun yang bersimpati
Tetapi engkau tetap
bertekad untuk tumbuh
Tumbuh menjadi
pohon yang rindang
Yang memberi
keasrian untuk alam
Anak Sastra
SMP Negeri 1
Banjarangkan
IBU
Karya:Gung Sintya
Pradnyani
Kasih sayang mu
seperti angin
Tidak bisa aku
lihat tapi bisa aku rasakan
Pelukan mu seperti
cahaya
Tidak membakar tapi
menghangatkan
Amarahmu seperti
batu
Keras tapi tidak
menyakitkan
Nasehatmu seperti
air
Yang jatuhnya
menumbuhkan kebaikan
Seperti selembar
kertas putih yang terkena tinta
Nama mu akan selalu
ada dalam sanubariku
Anak Sastra
SMP Negeri 1
Banjarangkan
RINDU
Karya : Kusuma Putri
Matahari terbit
beranjak terbenam
Awalnya indah namun
kan berlalu
Perlihatkan senyum
yang terpaksakan
Dalam tangisan
mengingat kenangan
Ditengah senja
berganti malam
Rintihan terdengar
ucap kerinduan
Bagaikan pohon
kelapa diterjang topan
Goyah tak tentu
arah pikiran
Rindu...
Ingin kubungkam
tanpa kenangan
Kenangan yang kan
kulepas dari genggaman
Hingga hinggap
perasaan baru
Tanpa lagi
mengingat dirimu
SENJA
Matahari
terbenam di senja hari
Kuning,merah,jingga
itu warnanya
Tampak indah dari
lepas pantai
Dengan deburan
ombak menyapa
Kunikmati keindahan
ini
Dalam belaian angin
sepoi-sepoi
Bersamaan ku hitung
waktu
Akan terbenamnya
sang surya
Rasanya……
Ingin kupejamkan
mata ini
membayangkanmu
kembali di esok hari
Seraya menatap
langit senja
Yang tak kan lama
lagi dipenuhi akan bintang
Di sisa waktu ini
Akan ku ingat kau
dalam hati
Dan kan ku nanti
engkau yang baru
Karya : Kusuma Putri
SINARMU KEHIDUPANKU
Bagai matahari
dengan sinarnya
Sebagai sumber
kehidupan bumi
Dengan cahayanya
tunjukan arah
Hingga bumi tau
tujuan
Tanpanya...
Bumi kan gelap
Bintangpun hilang
entah kemana
Awan mendungpun
mengelilingi
Hujanpun turun
menangisi
Kelabu,
Begitulah bumi
tanpanya
Hanya dengan
sinarnya
Bumi bisa lanjutkan
perjalanan
Perjalanan tuk
capai tujuan dan harapan
Begitulah engkau
bagiku,wahai guruku tercinta
Karya : Kusuma Putri
Anak Satra
SMP Negeri 1
Banjarangkan
Pengandi untuk Negeri
cipt. Dwikjoenk
engkau bagai cahaya
yang menerangi
kegelapan
sehingga
orang-orang mampu berjalan
diantara gelapnya
lorong-lorong
sinarmu lembut
mampu menghangatkan
jiwa-jiwa yang beku
engkau laksana
embun penyejuk
yg memberikan
kesejukan
disaat hati ini
mulai merasa gundah
segala ucapmu
adalah semangat dijiwa kami
kata-katamu mampu
melukiskan warna
merah, kuning,
hijau, jingga
kau telah
menoreskan segala warna
hingga kami menjadi
pelangi-pelangi yang indah
kau mampu mengubah
imajinasi kami
yang engkau tuang
dalam goresan-goresan kuas
hingga menjadi
warna yang nyata
kau adalah sosok
pahlawan bagi kami
kau adalah panutan
dalam hidup kami
kau adalah jiwa
dari jiwa
bagai lilin yang
mencair
engkau rela
membakar dirimu
demi menerangi
dunia yang gelap
cahayamu lembut
bagai sutra
pengabdi untuk
negeri
kaulah pahlawan
tanpa tanda jasa
Membajak
oleh: Dwijoenk
ketika mentari
mulai bersinar
kau mulai beranjak
dengan seragammu
tas gendongmu yang
selalu di punggung
dan siap untuk
menebar bibit-bibit
yang telah kau
siapkan dalam tasmu
langkahmu tak
pernah lelah
senyummu tak pernah
pudar
dan semangatmu tak
pernah kekang oleh waktu
kau selalu setia
disetiap lamgkahmu
setiap hari
kau membajak sawahmu
kau buat
aliran-aliran kecil
untuk menyirami
tanah-tahan yang kering
tak kau biarkan
tersisa sedikitpun
dan kau gemburkan
setiap jengkal tanah itu
kemudian kau tanam
bibit-bibit di setiap celah
kau rawat setiap
hari
kau pupuk selalu
tak kau biarkan
orang merusaknya
hingga bibit-bibit
itu tumbuh menjadi sebuah tanaman yang berkwaliatas
ketika kau puas,
kau tersenyum
kau sangat bangga
melihat semua yang
kau tanam
akan menjadi
tumbuhan yang berguna
untuk semua orang
Kerinduan
Mendalam
cipt. dwikjoenk
Angin malam
berhembus kencang
Menyayat dingin
kulitku ini
Cahaya
bintang-bintang menghiasi langit gelap
Suara binatang
malam memecah kesunyian malam ini
Aku ingin
menyampaikan rasa rindu ini pada dirinya
Ingin sekali aku
memecah imajinasiku tuk dapat bertemu
Semakin lama aku
termenung
Selama itu pula aku
ingin bertemu dengannya
Mungkinkah ia masih
ingin bertemu dengan ku
Atau mungkin dia
sudah melupakan diriku ini
Inikah cobaan yang
diberikan tuhan untukku?
Sekarang aku hanya
bisa pasrah menghadapi semua cobaan ini
Air
Mata Terahir
cipt. dwikjoenk
Lelah aku menangis
Bosan aku
termenung, muak aku pada janjiku
Bukanku tak ingin
menepati janjiku
Tapi lelah aku
berdiri disini
Aku ingin berlari
Agar lenyap semua
rasa ini
Setiap celah
ditubuhku dihantui rasa gelisah
Entah ini realita
atau fatamorgana
Setiap kata yang
terucap darimu
Seakan seakan
mengelilingi tubuhku dan membelit jiwaku
Tuhan…jika sampai
waktuku
Biarkan aku
terbebas dari rasa ini
Perasaan ini
membuatku menjadi mati
Pagi yang indah
cipt. dwikjoenk
Matahari masih bersembunyi dibalik
bukit
Burung-burung bernyanyi dan menari
dipohon pinus
Butiran-butiran Kristal jatuh dari
langit
Belum terkena sinar matahari
Air danau batur nampak tenang
Kabut tipis masih turun menyelimuti
Udara segar masih terasa tanpa
polusi
Pohon-pohon bergoyang ditiup angin
Membawa kerinduanku padanya
Rindu yang tak kunjung lenyap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar