Protected by Copyscape

Selasa, 12 Mei 2020

PUISI CINTA

Puisi Cinta. Semua orang memiliki sisi romantis, namun tidak semua orang mampu menyampaikan isi hati dan perasaan lewat syair dan puisi. Karena itu, sastrawan yang mampu membuat puisi yang maknanya dalam biasanya akan terkenal dan dikenang oleh banyak orang.

Untuk kamu yang berpikir membuat ungkapan cinta lewat puisi untuk kekasih, berikut ini adalaah beberapa puisi cinta terbaik yang bisa menjadi inspirasi dan contoh puisi cinta yang baik. Silahkan disimak!



Kata kata indah

Cinta indah seperti bertepuk dua tangan, tak akan indah jika hanya sebelah saja.

Naluri berbicara kita akan mencintai yang memuja kita, tetapi tidak selalu mencintai yang kita puja.

Melihatlah ke atas untuk urusan akhiratmu dan melihatlah ke bawah untuk urusan duniamu maka hidup akan tenteram.

Kenali kesalahan-kesalahan Anda dan belajarlah darinya, namun jangan pernah berkutat di dalamnya.

Orang Bodoh tidak pernah belajar dari kegagalannya.

Orang Pandai belajar dari kegagalan yang ia perbuat dan ia memperbaikinya.

Orang Bijak belajar dari kegagalan orang lain

Cara yang paling pasti untuk menghindari kegagalan adalah dengan tidak mencoba.

Gagal dan Sukses merupakan Satu paket menuju Sukses. Gagal hari ini bisa jadi Sukses Esok Hari.

Berpikir adalah pekerjaan berat, karena itulah sedikit sekali orang yang betah melakukannya. Apabila dua orang selalu sepakat dalam segala hal, itu berarti cuma satu orang yang berpikir.

Kejujuran adalah perhiasan jiwa yang lebih bercahaya daripada berlian

Belajar tanpa berpikir tidak ada gunanya, sedangkan berpikir tanpa belajar adalah berbahaya.

Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada sesama.

Keluhuran budi pekerti akan tampak pada ucapan dan tindakan.


Dalam cinta, masalah yg ada akan lebih cepat teratasi jika dua hati saling bicara, daripada menceritakannya pada orang lain.

Jangan berharap orang lain akan menghargaimu, jika kamu tak mampu menghargai dirimu sendiri.

'Cowok' membuat kekasihnya cemburu pd para gadis cantik. 'Pria' membuat para gadis cantik cemburu pd kekasihnya.

Ketika kamu merasa nyaman dengan dirimu, apa yg dikatakan orang lain tak akan mempengaruhimu. ini HIDUPMU!

Ketika kamu mencintai seseorang melebihi cinta pada dirimu sendiri, kamu telah memberikannya kekuatan tuk mengendalikan hidupmu.

Ketika kamu jujur, ia akan jadi bagian masa lalumu. Jika kamu berdusta, ia akan jadi bagian masa depanmu yg terus menghantuimu.

Jangan mengubah dirimu, hanya karena pendapat orang lain tentangmu. Jangan biarkan mereka bahagia, tapi dirimu sendiri tersiksa.

Ketika kamu menyadari bahwa kebahagiaan ada dalam dirimu sendiri, kamu tak akan biarkan bahagiamu ditentukan oleh orang lain.

Dusta memang mampu menunda sebuah kebenaran, tapi cepat atau lambat pasti terungkap juga. Jadilah pribadi yg JUJUR.

Guys, jika wanita bertanya padamu, lebih baik menjawabnya dengan jujur, karena kemungkinan besar dia telah tahu kebenarannya.

Guys, hargailah wanitamu ketika kamu masih punya waktu, karena akan sakit rasanya melihat pria lain menghargainya lebih darimu.

Sehelai rambut di kepala kita mempunyai masa tumbuh 2 sampai 6 tahun sebelum diganti dengan rambut baru.

Ternyata, hujan memiliki kemampuan menghipnotis manusia untuk me-resonansi-kan ingatan masa lalu.

Jangan berikan hatimu kepada seseorang sebelum kamu yakin bahwa dia tahu bagaimana cara tuk memperlakukannya dengan baik.

Beberapa orang menghampiri hidupmu sebagai anugrah, sedangkan yg lain sebagai pelajaran yg buatmu dewasa.

Daripada berkata apa yg BISA dan apa yg AKAN kamu lakukan, lebih baik kamu buktikan. Actions Speak Louder Than Words.

Cinta bukan hanya masalah memiliki, namun memberi bantuan dan dukungan. Berani berkata jujur jika ada keputusan yang salah.

Jangan menilai seseorang dari luarnya saja. Buruk dimatamu belum tentu buruk dimata orang lain. Kenali sebelum menghakimi.

Berhati-hatilah memilih teman, terkadang yg kamu anggap temanlah yg mampu menjatuhkanmu lebih dari apa yg musuhmu lakukan.

 


Mimpi Belaka

cipt. Dwikjoenk

 

cinta...

itulah dia...

sebuah kata yang sering diucapkan

namun menyakitkan...

kata-kata yang sering kau ucap namun tak pernah aku rasakan

kau bagai angin, datang namun tak terlihat

dapat kurasakan namun hilang dan berlalu..

 

cintamu hanyalah sebuah kebohongan

dan aku terlalu bodoh

terbuai dalam kata-kata palsu yang kau ucap

hingga aku tak mampu berpaling

berpaling ke lain hati

 

kini kusadari bahwa hadirmu hanyalah sebuah ilusi

sebuah angan-angan dalam hayalanku

sebuah mimpi yang tak mungkin kugapai

dan kini aku mulai terbangun dari semua mimpi belaka

menyadari bahwa kau hanyalah subuah kenangan

kenangan yang meski aku kubur dalam penantian yang tak pasti

dan aku tau bahwa aku bahagia tanpamu

cinta......

 

 

Sepi
oleh: Dwikjoenk

dan seandainya waktu bisa ku putar kembali
aku ingin dia kembali padaku
dimana hari itu dia masih bersamaku
kini dia telah pergi
meninggalkanku sendiri
sepi tanpanya
kenangan yang dulu trus membayangiku
bagai siluet-siluet dalam jejak langkahku
candamu
tawamu
senyumanmu
kini telah tiada
yang tersisa hanyalah sepi

Bangli, 6 April 2019



Bibit-bibit Kehidupan
oleh: Dwijoenk

ketika mentari mulai bersinar
kau mulai beranjak
dengan segala perlengkapanmu
kau terlihat tampan dengan bajumu
tas gendongmu yang selalu di punggung
yang selalu kau penuhi dengan berbagai senjata
untuk menerangi dunia
dan itu pertanda bahwa kau siap untuk melewati hari itu

langkahmu tak pernah lelah
senyummu tak pernah pudar
dan semangatmu tak pernah kekang oleh waktu
kau selalu setia disetiap langkahmu

bagai seorang petani
setiap hari
kau membajak sawahmu
kau buat aliran-aliran kecil 
untuk menyirami tanah-tahan yang kering
tak kau biarkan tersisa sedikitpun
dan kau gemburkan setiap jengkal tanah itu
kemudian kau tanam bibit-bibit di setiap celah
kau rawat setiap hari
kau pupuk selalu
tak kau biarkan orang merusaknya
hingga bibit-bibit itu tumbuh menjadi sebuah tanaman yang berkualiatas

ketika kau puas, kau tersenyum
kau sangat bangga 
melihat semua yang kau tanam 
akan menjadi tumbuhan yang berguna
untuk semua orang

Aku Tau
oleh: Dwikjoenk

aku tau
bahwa penantian ku hanyalah sia-sia
harapan-harapan itu hanyalah semu
namun aku tetap belajar untuk selalu sabar
semua hanyalah angan-angan belaka
dan mimipi-mimpi itu hanyalah ilusi
mungkin aku manusia yang paling bodoh
menanti sebuah harapan kosong
guruku pernah berkata
jika kau ingin mendapatkan mutiara
maka kau harus berani terjun 
kelautan yang dalam
itu adalah alasan
kenapa aku tetap menanti hujan dimusim kemarau

Pengandi untuk Negeri
cipt. Dwikjoenk

engkau bagai cahaya
yang menerangi kegelapan
sehingga orang-orang mampu berjalan
diantara gelapnya lorong-lorong
sinarmu lembut
mampu menghangatkan jiwa-jiwa yang beku

engkau laksana embun penyejuk
yg memberikan kesejukan
disaat hati ini mulai merasa gundah
segala ucapmu adalah semangat dijiwa kami
kata-katamu mampu melukiskan warna
merah, kuning, hijau, jingga dan seterusnya

kau telah menoreskan segala warna
hingga kami menjadi pelangi-pelangi yang indah
kau mampu mengubah imajinasi kami
yang engkau tuang dalam goresan-goresan kuas
hingga menjadi warna yang nyata

kau adalah sosok pahlawan bagi kami
kau adalah panutan dalam hidup kami
kau adalah jiwa dari jiwa

bagai lilin yang mencair
engkau rela membakar dirimu
demi menerangi dunia yang gelap
cahayamu lembut
bagai sutra
pengabdi untuk negeri
kaulah pahlawan tanpa tanda jasa...

11 November 2018

 



Kalian Hebat
karya: Kadek Dwi Aryani



Tak peduli dengan matahari yang membakar kulitmu
Tak peduli dengan tanah yang menyentuhmu
Tak peduli dengan peluh yang membasahi ragamu
Lelahmu adalah langkahmu,

Ayah, Ibu...
Cintamu,
Kasihmu,
Kau berikan padaku
Tulangmu,
Keringatmu,
Kau berikan padaku

Meski lelah, kau tetap tersenyum padaku
meski aku sering berbuat salah
kau selalu memberikan senyum dan cinta
Kau selalu sabar mendidiku
tak pernah sedikitpun kau meminta balasan
aku tahu,
semua itu agar aku bahagia

Ayah, Ibu...
terimakasih kau telah menjadikan aku
menjadi manusia yang berarti
kau adalah penuntunku
kau adalah panutanku

Ayah, Ibu...
maafkan aku
jika aku belum mampu membuatmu bahagia

 

 

Mentari pagi

                 
Engkau selalu hadir disetiap pagi    
Engkau penyemangat hidup ku   
Engkau selalu membangunkan ku di pagi hari      Engkau membuat ku tersenyum di pagi hari.        Engkau penyemangat ku untuk ke sekolah.            Engkau selalu bisa membuat semua orang bahagia.                
Sinar mu menembus celah-celah jendela kamarku                               
aku kadang menyempatkan untuk melihatmu terbit dengan indahnya.                 
Dipagi hari yang Indah.                
Mentari pagi penyemangat hidup.      



Karya : witari

 

 

Judul puisi: ibuku
Ciptaan:desak nyoman pratiwi


Ibuku....
Engkau adalah pahlawanku,
Yang melahirkan aku.
 Engkau merawat aku hingga
 Aku menjadi besar sampai sekarang.
Engkau adalah pedomanku,
 Bagai burung yang menyayangi
Anaknya sendiri.


Ibu....
Engkau mengajarkanku
Dari tidak bisa berjalan
Sampai sakarang bisa berjalan.
Engkau melahirkan aku
Dengan susah payah,
 Menyekolahkan aku hingga
Aku bisa membaca.

Ibuku Pahlawanku
Ciptaan:Ni komang tri wahyu widyani


Ibu.....
Engkau adalah
Orang yang paling berjasa
Engkau yang telah melahirkanku
Engkau yang telah merawatku
Dan juga menyayangiku
Dengan penuh kasih sayang
        
Ibu...
Engkau mendidikku tanpa kenal lelah
Ibu.......
Engkau bagaikan
Sang surya yang menyinari dunia

Ibu....
Begitu banyak pengorbanan
Yang telah engkau lakukan untukku
Terima kasih ibu....
Engkau adalah pahlawanku
Engkau adalah panutanku
Engkau adalah pedoman hidupku

 

Guru
Oleh: Ni Putu Sumariyani candra dewi

Kau adalah seseorang yang paling kukagumi..
Kau bagaikan lentera dikala gelapnya dunia ini..

Dikala derasnya dunia...
Kau selalu menerangi dunia dengan sejuta kesabaranmu...
Kau menyayangiku dengan penuh kasih sayang...
Kau yang mengajariku untuk selalu bersabar akan kerasnya dunia ini...

 Guru...
Kau bagaikan pelita yang menyinariku dikala kebodohan mulai menguasaiku..
Aku adalah orang yang berdosa, yang selalu membuatmu merasakan sakit hati yang mendalam...
Namun, kutahu kau akan selalu menyayangi dan menuntutku ke jalan kebenaran..

Terima kasih guru...
Kau memberikan cahaya pelita dikala kegelapan menyelimutiku...

 

Bertepuk sebelah tangan

Baru kusadari
Bahwa cintaku berjuang seorang diri
Engkau membuatku nyaman
Lalu engkau pergi begitu saja

Kata-kata manismu
Membuatku luluh dan mencintaimu dengan sepenuhnya

Beranjak dari kata-kata manismu
Membuatku percaya akan cintamu
Tapi kenapa kau tega meninggalkanku?
Kenapa kau tega meninggalkanku di saat aku sayang?


Setiap malam ku
Hanyalah memimpikan dirimu
Setiap ucapan ku hanyalah menyebut nama mu
Ohhh kasih
Hanya kaulah yang ada di hati


Karya:kadek anggie tisna handayani
Anak sastra
SMP Negeri 1 Banjarangkan

 



Slalu Ingat Tanggal 25 November
  (Cipt : Sang Ayu Diah)

Oh bapak ibu guru...
Terima kasih atas jasamu
Memberikan tambahan ilmu
Seribu kisah di balik buku
Terkadang mereka tak menghiraukanmu
Di depan papan yang penuh debu
Engkau tulus mengajari
Demi cita - cita masa depan generasi

Oh bapak ibu guru...
Di dalam hatimu , mungkin engkau slalu menahan amarah
Dengan sikap mereka yang penuh ceramah
Namun , kemarahan itu lenyap bagaikan kayu di bakar lalu menjadi abu
Karena mereka yang engkau didik , memberikan senyuman dan tawa
Yang membuat engkau bahagia

Maafkan kami yang sudah lalai mempelajari ilmu yang kau berikan
Tanpamu orang sukses akan sedikit
Orang bodoh akan menjadi bukit

Terima kasih guru atas semua ilmu yang kau berikan pada ku
Jasamu takkan ku lupakan slalu

Ku ucapkan Selamat Hari Guru

Malam Seribu Bintang                  
cipt:sang ayu putu diah darmayanti   

Di langit yang gelap gulita              
Aku merenung di sebuah jendela      
Menatap benda kecil berkelap-kelip                     Di atas tanah,di bawah langit  
Dari kejauhan,seperti beribu-ribu titik
Yang setiap malam menghiasi angkasa raya Menyinari dunia gelap
dengan sinarnya yang gemerlap
Mencoba menghitungnya, tetapi tidak bisa          Terlalu banyak,terlalu lelah                     Pikiranpun berpasrah
Aku ingin terbang ke sana
Tetapi rasanya tidak akan bisa
Aku hanya bisa merenung dan menatapnya

Perjuangan Pahlawan

Kau adalah pembela negara
Berperang untuk mengalahkannya
Demi tanah air tercinta
Darah dan keringat jatuh di sana                     Semangatmu bagaikan baja
Keras ,tetapi bermakna
Oh pahlawan...        
Kau adalah pembela bangsa
Jasamu yang slalu ku puja                   Semangatmu yang tak terhingga
Menjadikan dunia ini sejahtera
Kau selalu berdoa...                    
Kepada tuhan yang maha esa
Demi kemenangan bangsa dan negara
Dari belenggu penjajahan yang menerpa             Indonesia...
Merdeka

Anak Sastra
SMP Negeri 1 Banjarangkan

Ibu
Oleh:ni nyoman agustini

Senyummu bagaikan bulan purnama
Semangatmu bagaikan baja yang tak akan pernah patah
Untuk selalu membahagiakan diriku
Engkau bagaikan malaikat tak bersayap
Engkau selalu menuntunku ke jalan yang benar
Engkau selalu ada di dalam suka dan dukaku
Sungguh engkau pemberian tuhan yang paling terindah di kehidupanku
Terima kasih atas jasa yang kau berikan
Aku bagaikan butiran debu tanpamu
Engkau sangat berjasa bagiku
Yang setiap saat menjagaku
Yang setiap saat menyayangiku
Yang setiap saat mencintaiku
Semoga tuhan selalu menjagamu


Anak Sastra
SMP Negeri 1 Banjarangkan

 

Ibu
Karya: Putu ananda permata sari

Ibu....
Ibu Kau adalah sosok pahlawan berhati mulia
Kau Sudah berjuang sepenuh jiwa ragamu
Demi melahirkan diriku
Ibu Kau Sudah membesarkanku
Dari aku Kecil hingga aku dewasa
Ibu....
Ibu Kau sangat berhati mulia
Kau bagaikan matahari
Yang menyinari setiap langkahku
Hari-hariku lebih bersemangat akan kehadiran dirimu
Untuk melewati banyak rintangan dalam mengarungi lika-liku hidupku

Anak Sastra
SMP Negeri 1 Banjarangkan

 

Penantian yang Sia-sia

Kau dapat dirasakan,
Namun tak dapat dimiliki
Bersamamu kebahagiaan terindahku
Tapi....
Disini kau mengajariku
Tak semua dapat dimiliki

Namun...
Jika kau dapat kumiliki,
Kaulah anugrah terindahku
Tapi...
Kau pergi...
Sehingga ku tak bisa menemukanmu
Dan tak bisa memilikimu
Sehingga penantianku hanyalah sia-sia saja


                      Buah karya:Novita Dewi

Anak Sastra
SMP Negeri 1 Banjarangkan

 

 

Teman palsu
Karya: Gusti Ayu Dita

Aku kira kau selalu membantuku
Mau menerima apa adanya diriku
Tapi apa yang kau katakan padaku
Apakah kau membenci ku
Kau lupa akan diriku
Yang selalu membantumu
Menerima kekuranganmu
Tanpa kau sadari Aku selalu bersamamu
Kau adalah teman palsu
Yang hanya diam melihatku
Yang tidak dapat mengucapkan apapun padaku
Itulah dimana Aku membencimu


Benci

Kau selalu ada saat aku suka
Tapi dimana kau saat aku duka
Kau hilang tanpa jejak
Yang hanya meninggalkan rasa
Yang ku pendam selama-lamanya
Kau bagaikan angin lalu
Yang hanya lewat didepanku
Tapi aku bukanlah aku tanpa dirimu
Namun mengapa kau meninggalkanku
Saat aku setia padamu
Kau bagaikan angin lalu
Yang hinggap dahulu kemudian meninggalkanku
Tapi apakah kau tahu
Aku masih tetap menunggumu
Semoga kau tahu isi hatiku

Anak Sastra
SMP Negeri 1 Banjarangkan

 

Penyesalan
Oleh:Ni Km Upik Suriyani

Pertama ku melihatmu
Ku merasa aneh
Rasa yang tak pernah kurasakan
Rasa yang begitu aneh
Yang ingin selalu didekatmu
Dan kini ku sadari
Bahwa aku mencintaimu
Namun,betapa sakitnya hati ini
Bagaikan pesawat yang jatuh
Seperti hati ini yang sangat sakit
Hatiku rapuh
Bagaikan kayu yang sudah tua
Tetesan air mataku
Yang terus menerus mengalir
Karna mengetahui dirimu
Yang sudah di miliki orang lain
Ku sangat menyesal
Mengapa ku bertemu dirimu
Jika kau sudah dimiliki orng lain
Aku tetap sabar
Walau rasa ini mengguncang hatiku
Dengan penuh kesakitan


Sebuah Pengorbanan
Oleh:Ni Km Upik Suriyani

Mama...
Seseorang yang kucinta
Melebihi dari jiwaku
Karna tanpa dirumu
Aku takkan ada di dunia ini
Dengan pengorbananmu bagaikan matahari
Yang begitu besar
Kau mengandungku
Kau melahirkanku
Dengan penuh kesakitan
Dengan penuh keyakinan
Tuk melihat diriku lahir dengan selamat
Kaulah yang merawatku
Dengan kesabaranmu
Kau mulai mengajarkanku berbicara
Mama kata yang paling pertama kuucapkan
Kau mulai tersenyum
Yang mulai membuatku malu
Kau mengajarkanku berjalan
Dengan satu langkah kakiku
Sangat bermakna bagimu
Yang membuatmu bahagia
Terimakasih mama
Engkau adalah mama tercinta


Anak Sastra
SMP Negeri 1 Banjarangkan

 

Tuhan Maha Agung

Oh tuhan....
Kau menciptakan segala yang ada
Kau membuat kehidupan menjadi bermakna
Sehingga aku mengerti arti sebenarnya
Bahwa hidup tak selamanya bahagia

Ketika aku tak mampu mengatakan apa apa
Hanya kepadamu aku memuja dan berdoa
Tanpa aku menyadarinya
Bahwa engkau telah memberikan kehidupan yang berbeda

Dan kini aku mengetahuinya
Bahwa dengan berdoa dapat membuat bahagia
Walaupun tanpa kehadiran cinta
Dari para lelaki yang tak bermakna

Buah karya:Ni Wayan Lia Agustina
Anak Sastra
SMP Negeri 1 Banjarangkan

 

CINTA YANG TAK TERASAKAN
Karya: Ni Komamg Mira Putri Pande

Engkau bagaikan waktu
yang selalu melekat pada pikiranku
di mimpi engkau selalu ada
rasanya seperti sedih,senang,marah bercampur padaku
engkau datang dan pergi seperti angin
setiap detik,menit,jam dan hari
aku selalu memikirkanmu


hatiku berdebar-debar
saat melihatmu dengan orang lain
aku tak berdaya untuk berkata-kata
entak apakah rasa ini

Anak Sastra
SMP Negeri 1 Banjarangkan

 

PENGORBANAN TANPA BATAS

Karya:sandyari desy



Dalam keadaan sadar maupun tak sadar

Engkau telah memberiku sesuatu hal
Hal yang penting untuk masa depanku
Jalan untukku meraih mimpi-mimpiku

Ilmu... 

Itulah yang engkau berikan
Ilmu yang takkan pernah habis
Takkan habis jika dibagi-bagi

Guru... 

Engkau sungguh manusia mulia
Manusia yang menyebabkan kesuksesanku
Tanpamu... 
Orang-orang sukses takkan ada
Orang-orang besar takkan ada

Guru...

Mungkin aku takkan bisa menggantikan jasamu
Menggantikan semua pengorbananmu
Namun,disini ku hanya bisa mengenangmu
Bisa memujimu

Terima kasih Guruku



Sahabat

Karya: Sandyari Desy

Sahabat...
Itulah sebutanku untukmu
Untuk orang yang selalu menemaniku
Disaat aku suka maupun duka

Kau bagai selimut dalam kedinginan
Selimut yang ku genggam saat ku terpuruk
Kau bagai sandal jepit
Yang walau berbeda langkah
Namun memiliki tujuan yang sama

Mungkin itulah kau bagiku
Kau yang tak akan pernah ku lupakan
Walau kita berjauhan
Namun kita tak akan pernah berpisah

 




Kau idolaku

Entah mimpi apa aku semalam
Aku bertemu denganmu
Sesosok yang begitu ku dambakan

Kau bagai bintang yang ingin kugapai
Yang walau ku tahu itu mustahil
Kau sungguh mempesona
Hingga membuatku mati penasaran akan dirimu
Yang membuatku ingin tahu tentang dirimu
Tau tentang segala hal yang berkaitan denganmu
Ku mencari berbagai sumber
Berbagai pusat informasi


Kau bagai soal yang ingin ku jawab
Kau bagaikan pazle yang ingin ku lengkapi
Hingga suatu saat ku akan merasakan kepuasan batin

Kini impianku pun terwujud
Ku bertemu denganmu
Ku tak tahu ini akan terjadi
Saat itu terjadi
Mungkin akulah manusia yang paling bahagia

Anak Sastra

SMP Negeri 1 Banjarangkan

 

Bencana

Berdiriku di tepi pantai
Meratapi semua yang terberai
Mengingat bencana yang datang berantai
Melihat tanah kelahiranku yang tersangrai
Ku coba kuatkan hati bagai perisai
     Sabar, sabar, sabar!
     Terdengar olehku bisikan
     nan samar
     Heranku sebentar
     Adakah ku belum cukup
     Sabar?
     Kurangkah ku cukup
     tegar?
     Melihat duniaku yang
     hancur tak terbayar
Kini semua telah terlantar
Harta benda banyak tersasar
Orang-orang tak berdosa banyak terkapar
Akibat bencana yang datang melanggar.

        Karya:Ayu Md Nopri Yanti

 

Hujan
Karya:Gung Sintya Pradnyani

Setiap tetesan airmu menimbulkan rindu
Rindu yang selama ini terpendam
Tak bisa ku sampaikan lewat ucapan
Tetesanmu mengingatkan semua kenangan
Kenangan yang indah bersamanya
Hujan...
Tolong sampaikan rinduku pada dirinya
Lewat setiap tetesan airmu
Karna aku yakin bahwa engkau bisa mengingatkannya
Akan kenangan itu bersamaku
Dan engkau adalah penyampai rinduku padanya



Pohon Di musim Kemarau
Karya:Gung Sintya Pradnyani

Engkau berdiri kokoh di halaman
Terkena terik matahari di musim kemarau
Panas cahayanya sangat tajam bagaikan jarum
Membuat semua daunmu jatuh berguguran
Engkau membutuhkan tetesan air untuk tumbuh
Namun tidak ada satu orang pun yang bersimpati
Tetapi engkau tetap bertekad untuk tumbuh
Tumbuh menjadi pohon yang rindang
Yang memberi keasrian untuk alam


Anak Sastra
SMP Negeri 1 Banjarangkan






IBU
Karya:Gung Sintya Pradnyani

Kasih sayang mu seperti angin
Tidak bisa aku lihat tapi bisa aku rasakan
Pelukan mu seperti cahaya
Tidak membakar tapi menghangatkan
Amarahmu seperti batu
Keras tapi tidak menyakitkan
Nasehatmu seperti air
Yang jatuhnya menumbuhkan kebaikan
Seperti selembar kertas putih yang terkena tinta
Nama mu akan selalu ada dalam sanubariku


Anak Sastra
SMP Negeri 1 Banjarangkan

 

RINDU
Karya : Kusuma Putri

Matahari terbit beranjak terbenam
Awalnya indah namun kan berlalu
Perlihatkan senyum yang terpaksakan
Dalam tangisan mengingat kenangan

Ditengah senja berganti malam
Rintihan terdengar ucap kerinduan
Bagaikan pohon kelapa diterjang topan
Goyah tak tentu arah pikiran

Rindu...
Ingin kubungkam tanpa kenangan
Kenangan yang kan kulepas dari genggaman
Hingga hinggap perasaan baru
Tanpa lagi mengingat dirimu



SENJA


 Matahari terbenam di senja hari
Kuning,merah,jingga itu warnanya
Tampak indah dari lepas pantai
Dengan deburan ombak menyapa
    
Kunikmati keindahan ini
Dalam belaian angin sepoi-sepoi
Bersamaan ku hitung waktu
Akan terbenamnya sang surya

Rasanya……
Ingin kupejamkan mata ini
membayangkanmu kembali di esok hari
Seraya menatap langit senja
Yang tak kan lama lagi dipenuhi akan bintang

Di sisa waktu ini
Akan ku ingat kau dalam hati
Dan kan ku nanti engkau yang baru

Karya : Kusuma Putri




SINARMU KEHIDUPANKU


Bagai matahari dengan sinarnya
Sebagai sumber kehidupan bumi
Dengan cahayanya tunjukan arah
Hingga bumi tau tujuan

Tanpanya...
Bumi kan gelap
Bintangpun hilang entah kemana
Awan mendungpun mengelilingi
Hujanpun turun menangisi

Kelabu,
Begitulah bumi tanpanya
Hanya dengan sinarnya
Bumi bisa lanjutkan perjalanan
Perjalanan tuk capai  tujuan dan harapan

Begitulah engkau bagiku,wahai guruku tercinta

Karya : Kusuma Putri

Anak Satra
SMP Negeri 1 Banjarangkan




Pengandi untuk Negeri
cipt. Dwikjoenk

engkau bagai cahaya
yang menerangi kegelapan
sehingga orang-orang mampu berjalan
diantara gelapnya lorong-lorong
sinarmu lembut
mampu menghangatkan jiwa-jiwa yang beku

engkau laksana embun penyejuk
yg memberikan kesejukan
disaat hati ini mulai merasa gundah
segala ucapmu adalah semangat dijiwa kami
kata-katamu mampu melukiskan warna
merah, kuning, hijau, jingga

kau telah menoreskan segala warna
hingga kami menjadi pelangi-pelangi yang indah
kau mampu mengubah imajinasi kami
yang engkau tuang dalam goresan-goresan kuas
hingga menjadi warna yang nyata

kau adalah sosok pahlawan bagi kami
kau adalah panutan dalam hidup kami
kau adalah jiwa dari jiwa

bagai lilin yang mencair
engkau rela membakar dirimu
demi menerangi dunia yang gelap
cahayamu lembut
bagai sutra
pengabdi untuk negeri
kaulah pahlawan tanpa tanda jasa



Membajak
oleh: Dwijoenk

ketika mentari mulai bersinar
kau mulai beranjak
dengan seragammu
tas gendongmu yang selalu di punggung
dan siap untuk menebar bibit-bibit
yang telah kau siapkan dalam tasmu

langkahmu tak pernah lelah
senyummu tak pernah pudar
dan semangatmu tak pernah kekang oleh waktu
kau selalu setia disetiap lamgkahmu

setiap hari
kau membajak sawahmu
kau buat aliran-aliran kecil
untuk menyirami tanah-tahan yang kering
tak kau biarkan tersisa sedikitpun
dan kau gemburkan setiap jengkal tanah itu
kemudian kau tanam bibit-bibit di setiap celah
kau rawat setiap hari
kau pupuk selalu
tak kau biarkan orang merusaknya
hingga bibit-bibit itu tumbuh menjadi sebuah tanaman yang berkwaliatas

ketika kau puas, kau tersenyum
kau sangat bangga
melihat semua yang kau tanam
akan menjadi tumbuhan yang berguna
untuk semua orang

 

 

 

Kerinduan Mendalam
cipt. dwikjoenk

Angin malam berhembus kencang
Menyayat dingin kulitku ini
Cahaya bintang-bintang menghiasi  langit gelap
Suara binatang malam memecah kesunyian malam ini
Aku ingin menyampaikan rasa rindu ini pada dirinya
Ingin sekali aku memecah imajinasiku tuk dapat bertemu
Semakin lama aku termenung
Selama itu pula aku ingin bertemu dengannya
Mungkinkah ia masih ingin bertemu dengan ku
Atau mungkin dia sudah melupakan diriku ini
Inikah cobaan yang diberikan tuhan untukku?
Sekarang aku hanya bisa pasrah menghadapi semua cobaan ini

 

Air Mata Terahir
cipt. dwikjoenk

Lelah aku menangis
Bosan aku termenung, muak aku pada janjiku
Bukanku tak ingin menepati janjiku
Tapi lelah aku berdiri disini
Aku ingin berlari
Agar lenyap semua rasa ini
Setiap celah ditubuhku dihantui rasa gelisah
Entah ini realita atau fatamorgana
Setiap kata yang terucap darimu
Seakan seakan mengelilingi tubuhku dan membelit jiwaku
Tuhan…jika sampai waktuku
Biarkan aku terbebas dari rasa ini
Perasaan ini membuatku menjadi mati

 

Pagi yang indah

cipt. dwikjoenk



Matahari masih bersembunyi dibalik bukit

Burung-burung bernyanyi dan menari dipohon pinus

Butiran-butiran Kristal jatuh dari langit

Belum terkena sinar matahari

Air danau batur nampak tenang

Kabut tipis masih turun menyelimuti

Udara segar masih terasa tanpa polusi

Pohon-pohon bergoyang ditiup angin

Membawa kerinduanku padanya

Rindu yang tak kunjung lenyap

 

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik” (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best) “Bob Talbert”

1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimp...